Salah satu perhitungan yang diperkirakan akan menjadi momok besar dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah II adalah pembuatan skedul amortisasi leasing. Sebenarnya membuat skedul amortisasi leasing bukanlah hal yang sulit dan memusingkan… … … kalau kita menggunakan spreadsheet xD Namun sayang sekali bahwa saat ujian biasanya kita dilarang membawa laptop, hanya boleh membawa kalkulator
Pada suatu malam setelah beberapa jam iseng utak-atik kalkulator Casio saya dan Microsoft Excel, saat mengerjakan tugas AKM dari dosen, saya merasa seperti semacam tercerahkan, merasa oon seoon-oonnya sekian lama tidak menyadari hal ini: kalkulator saya awesome! Bukan, dia bukan kalkulator ajaib yang dikasih sama Doraemon, dia cuma CASIO fx-82ES -,-* Yak betapa gak ribetnya bikin skedul amortisasi menggunakan kalkulator scientific ini, itu aja maksud saya :”3 Mau tahu caranyaaaa? Baca deh!
Senjata Utama: Kalkulator Ajaib :”3
Ini penampakan kalkulator saya, eh maksudnya kalkulator orang yang setipe dengan kalkulator saya :”3
Pertama kalkulator kamu itu harus bisa menyimpan riwayat perhitungan sebelumnya kayak Mozilla Firefox yang merekam history kebejatan kita *if you know what I mean*, jadi kalau di punya saya itu saya bisa menekan tombol navigasi ke atas untuk melihat perhitungan dan hasil yang sebelumnya pernah kalkulator saya perbuat (kalkulator saya itu punya tombol navigasi demi memenuhi kodratnya sebagai kalkulator scientific).
Misal saya ngitung di kalkulator
3 x 7
21
kemudian saya ngitung lagi
3 x 4
12
tau tau saya lupa saya udah ngitung apa aja, maka saya tinggal pencet itu tombol navigasi ke atas (yang tulisannya REPLAY itu lho, yang bentuknya bunder warna biru pas di tengah-tengah di bawah layar, dan kiri-kanan-atas-bawah ada panahnya)
Kedua kalkulator kamu punya fitur menjadikan output perhitungan terakhir sebagai input bagi perhitungan berikutnya, jadi kalau di punya saya itu dengan cara memasukkan variabel Ans. Tombol variabel Ans itu ada di samping tanda sama dengan. = .. nah iya bener di sono noh *nunjuk2 gambar penampakan di atas*
Misal saya ngitung
3 x 7
21
Lalu saya ngitung lagi
Ans x 3
63
Lalu saya ngitung lagi
Ans x 7
441
Itu saja yang menjadi sumber eksploitasi saya :”3 yang perlu diingat, history perhitungan itu disimpan di memori yang bersifat volative, ya semacam RAM nya gitulah, sehingga jika kalkulator dimatikan maka history-nya langsung ilang semua O_O” padahal kalau history-nya bisa disimpan mantep banget lah malah gak usah ngapalin rumusnya. :”3 Nah mau tahu rumusnya seperti apa? Lanjut baca aja lagi…
Menghitung Skedul Amortisasi Leasing Karbitan
Nah sebelumnya mari kita lihat kolom-kolomnya skedul amortisasi leasing apa ajaaaa ;”3 di sini saya langsung pake soal dari Kieso Intermediate Accounting IFRS Edition P21-11 biar gampang…
Singkatan di bawah ini maksudnya itu Annual Payment and Residual Value (pembayaran leasing tahunan dan nilai residu), Interest Expense (beban bunga), Lease Payable Decrease (pengurangan saldo buku utang leasing), dan Lease Payable Carrying Amount (saldo buku utang leasing)
Year APRV IE (10%) LPD LPCA
1 – – – 270,631
40,000 – 40,000 230,631
pada tahun pertama, yang baris pertama adalah saldo LPCA, sedangkan yang baris kedua maksudnya adalah pembayaran leasing tahunan (annual payment) sebesar 40,000 pada awal tahun. 40,000 yang dibayarkan ini di dalamnya tidak ada IE 10%, maka semuanya dimasukkan sebagai pengurangan utang lease (Lease Payable Decrease). Nah berarti LPCA adalah LPCA sebelumnya 270,631 dikurangi 40,000. Untuk yang tahun pertama ini mau tak mau dihitung secara biasa pake kalkulator. :3
Year APRV IE (10%) LPD LPCA
2 40,000 23,036 16,964 213,397
pada tahun kedua, barulah pembayaran leasing tahunan di awal tahun mengandung bunga, karena setahun telah berlalu…
IE ini ngitungnya dari saldo LPCA sebelumnya, jadinya 230,631 x 10% = 23,036.
LPD = APRV 40,000 – IE 23,036 = 16,964.
LPCA = LPCA sebelumnya 230,631 – 16,964 = 213,397.
Untuk yang kedua ini kita masih hitung biasa pake kalkulator.
Year APRV IE (10%) LPD LPCA
3 40,000 xxx? xxx? xxx?
pada tahun ketiga… nah di sinilah kita bisa mulai pakai rumusnyaaa :”3
IE = Ans x (1+i) – APRV x i
LPD = Ans x (1+i)
LPCA = Ans x (1+i) – APRV
kalau di soal ini berarti yaaaa seperti inilah kira-kira… (APRV = 40,000 dan i = 10% = 0,1)
IE = Ans x 1,1 – 40,000 x 0,1
LPD = Ans x 1,1
LPCA = Ans x 1,1 – 40,000
Cara menggunakannya kira-kira seperti ini… Nah pada tahun kedua kita tahu bahwa beginilah keadaannya…
Year IE
2 23,036
inputkan di kalkulator angka di atas dan tekan sama dengan seperti ini
23,036
23,036
dengan begini kita sudah menyimpan 23,036 ke dalam variabel Ans. Pastikan kita tidak melakukan perhitungan lainnya agar 23,036 di dalam variabel Ans tidak digantikan oleh output perhitungan yang tidak kita harapkan. Selanjutnya tinggal kita inputkan rumusnya
Ans x 1,1 – 40,000 x 0,1
21,340
21,340 adalah IE tahun ketiga. Akibat perhitungan sebelumnya, 21,340 telah tersimpan di variabel Ans, menggantikan 23,036. Ambil lagi kalkulator, tekan navigasi ke kiri untuk mengedit input. Nah dengan menekan tombol navigasi ke kiri ini, kita akan menginput untuk perhitungan baru dengan mengambil dari history input perhitungan lama. Biarkan seperti itu rumusnya dan tekan enter. Pastikan kita tidak melakukan perhitungan lainnya agar 21,340 di dalam variabel Ans tidak digantikan oleh output perhitungan yang tidak kita harapkan.
Ans x 1,1 – 40,000 x 0,1
19,474
19,474 adalah IE tahun keempat. Lakukan hal yang sama lagi. Pastikan kita tidak melakukan perhitungan lainnya agar 19,474 di dalam variabel Ans tidak digantikan oleh output perhitungan yang tidak kita harapkan.
Ans x 1,1 – 40,000 x 0,1
17,421
17,421 adalah IE tahun kelima. Lanjutkan hingga selesai sesuai langkah-langkah di atas :”3
Setelah selesai jangan matikan kalkulator dan langsung catat ke tabel, tahu kan cara lihat history perhitungan sebelumnya? Itu loh tombol navigasi ke atas yang biru bulat besar itu :”3
Year IE
2 23,036
3 21,340
4 19,474
5 17,421
6 xxx
7 xxx
8 xxx
9 xxx
10 xxx
Perhitungan di atas kan buat IE, kalau buat LPD caranya sama, tinggal mengganti rumusnya
Year LPD
2 16,964
inputkan di kalkulator angka di atas dan tekan sama dengan seperti ini
16,964
16,964
Ans x 1,1
18,660
Ans x 1,1
20,526
Lanjutkan hingga selesai sesuai langkah-langkah di atas :”3
Setelah selesai jangan matikan kalkulator dan langsung catat ke tabel
Year LPD
2 16,964
3 18,660
4 20,526
5 xxx
6 xxx
7 xxx
8 xxx
9 xxx
10 xxx
Untuk LPCA…
Year LPCA
2 213,397
inputkan di kalkulator angka di atas dan tekan sama dengan seperti ini
213,397
213,397
Ans x 1,1 – 40,000
194,737
Ans x 1,1 – 40,000
174,211
Lanjutkan hingga selesai sesuai langkah-langkah di atas :”3
Setelah selesai jangan matikan kalkulator dan langsung catat ke tabel
Year LPCA
2 213,397
3 194,737
4 174,211
5 xxx
6 xxx
7 xxx
8 xxx
9 xxx
10 xxx
Selesai lah skedul amortisasi karbitan dalam waktu singkat dan tanpa perlu berpusing-pusing dan kecapekan ngetik di kalkulator :”3
Asal Mula
Rumus-rumus di atas itu dapatnya bukan dari trial dan error loh, tapi ada asal mulanya. Nah tengoklah langkah-langkahnya dan perhatikan bahwa ketiga variabel ini saling terkait
IE sekarang = i x LPCA sebelumnya
LPD sekarang = APRV – IE sekarang
LPCA sekarang = LPCA sebelumnya – LPD sekarang
Yang menjadi pembuka jalan bagi yang lainnya adalah rumus LPCA karena dia mengandung unsur input berupa variabel yang sebelumnya dan output berupa variabel yang sekarang, jadi kelihatan sifat berkesinambungan yang agak nyentil dengan variabel Ans, bisa disesuaikan agar bisa diterapkan variabel Ans.
Namun ada kendala, di situ ada LPD sekarang padahal LPD sekarang akan berubah-ubah nilainya tiap tahun, terpaksalah kita pakai aljabar di sini.
LPCA sekarang = LPCA sebelumnya – LPD sekarang
LPCA sekarang = LPCA sebelumnya – (APRV – IE sekarang)
LPCA sekarang = LPCA sebelumnya – APRV + IE sekarang
LPCA sekarang = LPCA sebelumnya – APRV + (i x LPCA sebelumnya)
LPCA sekarang = LPCA sebelumnya x (1+i) – APRV
LPCA = Ans x (1+i) – APRV
Lalu untuk IE, langkah-langkahnya
1. IE sekarang = i x LPCA sebelumnya, jika dibalik LPCA sebelumnya = IE sekarang / i
2. LPD sekarang = APRV – IE sekarang
3. LPCA sekarang = LPCA sebelumnya – LPD sekarang
4. IE selanjutnya = i x LPCA sekarang
Jika rumusnya kita ringkas jadilah
IE selanjutnya = i x LPCA sekarang
IE selanjutnya = i x (LPCA sebelumnya – LPD sekarang)
IE selanjutnya = i x (IE sekarang / i – (APRV – IE sekarang))
IE selanjutnya = i x (IE sekarang / i – APRV + IE sekarang)
IE selanjutnya = IE sekarang x (1+i) – APRV x i
IE = Ans x (1+i) – APRV x i
Terakhir, untuk LPD
LPCA sekarang = LPCA sebelumnya x (1+i) – APRV
LPCA sekarang = LPCA sebelumnya – LPD sekarang
LPCA selanjutnya = LPCA sekarang x (1+i) – APRV
LPCA selanjutnya = LPCA sekarang – LPD selanjutnya
LPCA selanjutnya = LPCA sekarang – LPD selanjutnya
LPCA sekarang x (1+i) – APRV = LPCA sebelumnya x (1+i) – APRV – LPD selanjutnya
(LPCA sebelumnya – LPD sekarang) x (1+i) – APRV = LPCA sebelumnya x (1+i) – APRV – LPD selanjutnya
LPCA sebelumnya x (1+i) – LPD sekarang x (1+i) = LPCA sebelumnya x (1+i) – LPD selanjutnya
LPD sekarang x (1+i) = LPD selanjutnya
LPD selanjutnya = LPD sekarang x (1+i)
LPD = Ans x (1+i)
Nah demikianlah, semoga bermanfaat. Kalau ada yang salah datangnya dari saya, kalau benar datangnya dari Tuhan. Jika salah mohon ditunjukkan salahnya di mana, syukur-syukur bisa memberikan koreksi. Tapi meskipun hanya berkenan menunjukkan letak kesalahan saja saya pun tetap berterima kasih.